Saturday, June 27, 2009

PELACURAN INTELEKTUAL


Peradaban sesungguhnya dibangun diatas pondasi intelektualitas manusia. Begitu pula sebaliknya hancurnya sebuah peradaban karena hancurnya pondasi inteletualitas manusia yang ditindih oleh kepentingan pragmatisme - materialisme.

Intelektualitas manusia sejatinya diarahkan bagi pencerahan kehidupan, membangun peradaban yang harmoni dalam hidup dan kehidupan serta memuliakan manusia dan kemanusiaan. Tapi kini, tarikan kehidupan dunia begitu kuat telah meluluh lantahkan kesejatian inteletualitas yang mencerahkan itu. Begitu banyak intelektual menggadaikan inteletualitasnya kepada kekuasaan demi kepentingan pragmatis yang hedonistik

Betapa banyak pula intelektual masuk dunia politik yang pada awalnya dengan niat suci penuh keluhuran untuk melakukan perubahan namun kemudian lupa dan berkubang dalam kepalsuan hidup. Betapa banyak intelektual yang pada awalnya menjadi pengamat yang kritis terhadap berbagai persoalan lalu kemudian terbujuk kekuasaan yang pada akhirnya pemikiran, pewacanaan dan tindakannya membela kepentingan kekuasaan atau elite sosial-ekonomi-politik yang memberikan mereka jabatan dan kue ekonomi.

Betapa banyak lembaga penelitian dan lembaga survey yang dibentuk bukan atas dasar mencari kebenaran dan pengetahuan baru, tetapi justru hasilnya adalah pembodohan menjustifikasi kesalahan menjadi sebuah kebenaran. Mereka bisa dipesan, dibeli ditakar dengan rupiah mereka mengutak-atik angka-angka statistic sesuai dengan pesanan. Hal ini sungguh menyedihkan bahkan memilukan sekali pengaruh materi mematikan nilai-nilai kebenaran dan kesucian ilmu pengetahuan. Pelacuran intelektual sungguh amat dasyat sekali mudhoratnya dibandingkan dengan pelacuran alat kelamin.

Thursday, June 25, 2009

Gema Masyarakat NTB Dukung JK-WIN
Kamis, 18 Juni 2009 06:37 Administrator

Jakarta, Sumbawanews.com.- Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden adalah momen penting dalam sejarah merebut kekuasaan, bukan saja pertaruhan antar partai tetapi jauh lebih penting adalah pertaruhan nama baik dan kehormatan calon presiden dan wakil presiden. Karenanya berbagai strategi pencitraan dan kemampuan mempengaruhi masyarakat terus dilakukan dengan berbagai cara dalam rangka memenangkan pertarungan. Tentu dengan luasnya wilayah republik ini para capres dan wapres tidak bisa mendatangi masyarakat sampai kedaerah daerah terjauh, begitu pula tidak cukup hanya mengandalkan tim resmi kampanye, diperlukan sebanyak mungkin tim relawan untuk bergerak lebih jauh dan masuk kedalam simpul-simpul masyarkat yang nota bene mereka memiliki hubungan emosional dan kekeluargaan yang melintasi sekat-sekat partai politik.

Kordinator Gema NTB Andi Mapperumah MS kepada Redaksi menjelaskan Gema Masyarakat NTB For JK-WIN (GEMA NTB For JK-WIN) hadir guna memperluas jaringan dan memperbanyak lumbung-lumbung suara agar JK-WIN bisa memenangkan pertarungan Pilpres ini. Sebagai putera kelahiran NTB tentu kami mengetahui bagaimana masyarakat disana, lebih-lebih pada pemilu legislatif kemarin kami maju sebagai caleg DPR RI Dapil NTB dari. Tim sukses kami tersebar di hampir semua Kecamatan dan Desa.

Pilihan untuk memberikan dukungan kepada pasangan JK-WIN dengan membentuk Gema Masyarakat NTB For JK-WIN diambil berdasarkan pikiran rasional, setidaknya dua hal pertama bahwa bangsa ini selalu berhadapan dengan persoalan ekonomi dan keamanan. JK adalah pilihan tepat sebagai Calon Presiden karena berlatar belakang ekonomi yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dan sudah teruji dalam lima tahun terakhir sebagai Wakil Presiden. Sedangkan Wiranto dengan latar belakang militer tentu pasti pula tidak diragukan kemampuannya dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara. Kedua, JK-WIN adalah pasangan indonesia banget, artinya inilah pasangan yang menjahit keindonesiaan, inilah pasangan nusantara yang menghargai pluralitas bangsa. JK berasal dari Sulawesi dan Wiranto dari Jawa. Ketiga, Lebih Cepat Lebih Tegas. Dalam jabatannya di pemerintahan, JK maupun Wiranto lebih cepat dari pejabat lain saat harus bertindak. Bahkan kerapkali hambatan birokrasi yang panjang ditembusnya demi agar sebuah kebijakan yang pro-rakyat dapat diterapkan. Karakter JK dan Wiranto bukanlah seorang peragu. Keduanya tegas dan berani mengambil resiko tidak populer atas kebijakannya demi kebaikan rakyat

"Kami yakin GEMA NTB FOR JK-WIN akan mendapat dukungan luas masyarakat NTB. Gerakan ini lintas partai, agama dan golongan. berbagai pengurus partai diluar partai pendukung JK-WIN akan memberikan dukungan dan siap menjadi relawan GEMA NTB FOR JK-WIN. Kami sendiri adalah pengurus DPP PAN sebagai Kepala Departemen Advokasi dan Pemerdayaan Tenaga Medis. Meskipun DPP Partai Amanat Nasional secara institusi mendukung SBY-Boediono tetapi sebagian besar pengurus dan kader dari DPW, DPD, DPC dan Ranting yang ada di NTB memberikan dukungan kepada pasangan JK-WIN." jelas Amru panggilan akrab Andi Mapperumah

"JK yang berasal dari etnis Bugis akan mendulang suara yang signifikan di NTB karena jumlah orang Bugis di NTB sangat banyak. Disamping itu, masyarakat NTB khususnya suku Sumbawa, Dompu dan Bima memiliki kedekatan historis-kultural dengan suku Bugis." pungkas Amru
Andi Mapperumah: Din Syamsuddin Seharusnya Berlayar di Atas kapal Politik, Bukan Sekoci Politik

Minggu, 14 Desember 2008 06:36 Administrator


Jakarta, Sumbawanews.com.- Poros tengah jilid II yang di lontarkan oleh Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin menjadi pro kontra dalam jagad politik yang semakin memanas.

Putera kelahiran Sumbawa ini coba melontarkan wacana yang sudah tentu berharap keberhasilan Poros Tengah jilid I bisa terulang pada Pilpres mendatang.

"Lontaran tersebut secara kalkulasi politik tentunya pak Din Sudah memperhitungkan implikasi politiknya." tanggap Salah seorang kader Partai Amanat Nasional (PAN) Andi Mapperumah kepada Redaksi Sumbawanews.com.

Dijelaskan oleh Andi dalam konstelasi politik dewasa ini memang dirasa ada kerinduan dalam masyarakat akan perlunya koalisi partai islam dan partai yang mayoritas konstituennya muslim. Disisi lain istilah poros tengah telah menimbulkan traumatik - historik yang gagal memberi pencerahan bagi bangsa ini.

"Saya pribadi dari banyak masyarakat yang mengimpikan Pak Din mengambil peran yang lebih besar dinegeri ini tetapi tiba-tiba seperti memilih kavling politik yang sempit yang mengarah pada penguatan kembali politik aliran ( Islam Politik ) yang berhadapan secara diametral dengan kekuatan politik nasionalis sekuler." Urai politisi muda kelahiran Sumbawa ini.

Andi juga berharap persfektif politik Din Syamsuddin bisa hadir dan diterima disemua pelataran politik negeri ini. "Saya mengimpikan Pak Din berlayar berlayar diatas kapal politik, bukan sekoci politik." Tegasnya.

"saya mengimpikan pak din menjadi arsitek perumahan demokrasi dimana semua penghuninya hidup penuh harmoni, nyaman dan damai." Pungkas Caleg PAN daerah pemilihan NTB ini.(sn01)